5 Amalan Tahun Baru Islam Sesuai Sunnah

Pict by Ali Arapoğlu
Muharram merupakan bulan pertama pada penanggalan tahun Islam atau Hijriah. Nama Muharram berasal dari kata ‘haram’ yang artinya ‘suci’ atau ‘terlarang’. Dinamakan Muharram karena pada bulan ini Allah SWT melarang umat Islam untuk melakukan peperangan atau kedzaliman. Pada kalender masehi, 1 Muharram 1444 H jatuh pada Kamis, 30 Juli 2022.
Muharram termasuk salah satu bulan Al-Asyhur Al-Hurum atau bulan-bulan yang dimuliakan, selain Dzulqaidah, Dzulhijjah, dan Rajab. Hal ini tertuang dalam sebuah hadist riwayat Ibnu Katsir dalam kitab Tafsirnya: “Allah SWT mengkhususkan empat bulan Haram dari 12 bulan yang ada, bahkan menjadikannya mulia dan istimewa, juga melipatgandakan perbuatan dosa disamping melipat gandakan perbuatan baik.”
Maka dari itu, Muharram sebagai tahun baru Hijriah menjadi momen terbaik untuk melakukan hijrah, hijrah dari sifat yang tercela menuju sifat yang terpuji. Adapun amalan ibadah sunnah yang dianjurkan di bulan Muharram ialah:
- Puasa Tasu’a dan Asyura
Puasa Tasu’a dan Asyura adalah puasa sunnah yang dilaksanakan pada hari ke-9 dan 10 bulan Muharram. Keutamaan puasa bulan Muharram dijelaskan dalam hadist riwayat Imam Ahmad dan At-Tirmidzi dari Ali RA, “Seorang laki-laki datang kepada Rasulullah SAW dan berkata, “Wahai Rasulullah, bulan apakah yang layak untuk aku buat berpuasa setelah bulan Ramadhan?” Rasulullah SAW menjawab, “Jika kamu ingin berpuasa selama sebulan selain di bulan Ramadhan, maka berpuasalah di bulan Allah Muharam. Sesungguhnya itu adalah bulan Allah, di sana terdapat suatu hari yang Allah memberi pengampunan kepada sebuah kaum dan juga memberikan pengampunan bagi kaum yang lain.” (HR. Al-Baihaqi).
- Membaca Surat al-Ikhlas sebanyak 1.000 kali.
Memperbanyak membaca surat al-ikhlas sampai seribu kali merupakan sebuah amalan yang dianjurkan di hari Asyura. Sesuai dalam hadist yang diriwayatkan Ali bin Abi Thalib RA: Barangsiapa membaca surah al-Ikhlash 1000 kali pada hari Asyura, maka Allah akan “memandangnya”. Barangsiapa “dipandang” oleh Allah, maka Dia tidak akan mengazab selamanya.
- Menjenguk orang sakit
Menjenguk orang sakit merupakan perbuatan mulia, dan terdapat keutamaan yang agung, serta pahala yang sangat besar. Rasulullah SAW bersabda: “Barang siapa menjenguk orang sakit di Hari Asyura, maka seakan-akan menjenguk semua anak adam yang sedang sakit.
- Bersedekah
Sedekah adalah amalan yang paling disukai oleh Allah SWT, pada bulan Muharram sangat disunnahkan untuk memperbanyak sedekah dengan menyantuni anak yatim dan fakir miskin terutama pada hari Asyura yang bertepatan pada 10 Muharram. Sebagaimana sabda Rasulullah SAW melalui hadits Abdullah bin Amru bin Al-Ash yang berbunyi: “Barangsiapa berpuasa di hari Asyura, maka seakan-akan berpuasa selama setahun, dan barangsiapa bershadaqah di hari ini, maka seakan-akan bershadaqah selama satu tahun.”
- Berbuat baik kepada orang lain
Islam selalu mengajarkan umat muslim untuk selalu mengasihi dan berbuat baik kepada orang lain. Sebagaimana perbuatan dosa pada bulan ini akan dibalas dengan dosa yang besar maka begitu pula perbuatan baik. Bagi yang berbuat baik di bulan ini maka ia akan menuai pahala yang besar sebagai kasih sayang dan kemurahan Allah kepada para hambanya. Hal ini sesuai dengan hadist, “Barang siapa memberi kelapangan bagi keluarganya pada hari Asyura, maka ia takkan kesulitan di waktu lain sepanjang tahun itu.” (HR. Thabrani).