Keutamaan Shalat Tahiyyatul Masjid

Shalat Tahiyyatul Masjid merupakan salah satu shalat sunnah yang memiliki banyak keutamaan.
Shalat yang terdiri atas 2 rakaat ini bermakna penghormatan, dan dianjurkan untuk dikerjakan bagi setiap orang yang masuk kedalam mesjid serta bermaksud duduk didalamnya.
Dalam hadits yang diriwayatkan oleh Abu Qatadah radhiyallahu ‘anhu. Rasulullah shallallahu ‘alaihiwasallam bersabda : “Jika salah seorang dari kalian masuk masjid, maka hendaklah dia shalat dua rakaat sebelum dia duduk.” (HR. Al-Bukhari no. 537 & Muslim no. 714).
Berikut adalah keutamaan dari shalat Tahiyyatul Masjid :
1. Menghapus dosa
Mengerjakan shalat Tahiyyatul Masjid dapat menghapus dosa, dengan memperbanyak sujud kepada Allah maka niscaya dosa yang ada akan diampuni, memperbanyak sujud bisa dilakukan dengan cara menjalankan beberapa shalat sunnah salah satunya shalat Tahiyyatul Masjid. Rasulullah bersabda : ”Hendaklah engkau memperbanyak sujud (perbanyak salat) kepada Allah. Karena tidaklah engkau memperbanyak sujud karena Allah melainkan Allah akan meninggikan derajatmu dan menghapuskan dosamu”(HR. Muslim).
2. Memperbaiki kekurangan shalat wajib
Shalat Tahiyyatul Masjid dapat memperbaiki kesalahan dalam pengerjaan shalat wajib atau fardhu. Allah Ta’ala berfirman, “Barangsiapa yang dengan kerelaan hati mengerjakan kebajikan, maka itulah yang lebih baik baginya.” (QS. Al-Baqarah : 184).Makna dari kata “itulah yang lebih baik baginya” adalah memperbaiki dan menyempurnakan kekurangan-kekurangan pada yang wajib.
3. Bentuk memuliakan Masjid
Mengerjakan shalat Tahiyyatul Masjid adalah salah satu bentuk amalan yang memuliakan Masjid. Menurut jumhur ulama, kedudukan dari shalat ini adalah seperti mengucapkan salam saat masuk rumah atau mengucapkan salam saat bertemu dengan saudara seiman.
4. Menjadi wali Allah yang terdepan
Menunaikan shalat Tahiyyatul Masjid dapat menjadikan seseorang sebagai wali Allah, yang berarti orang beriman dan bertakwa di sisi Allah. “Ingatlah, sesungguhnya wali-wali Allah itu, tidak ada kekhawatiran terhadap mereka dan tidak (pula) mereka bersedih hati. (Yaitu) orang-orang yang beriman dan mereka selalu bertakwa.” (QS. Yunus: 62-63).