Nasihat Luqman yang Diabadikan dalam Al-Qur’an

Luqman Al-Hakim atau yang biasa disebut Luqman adalah salah satu hamba yang dimuliakan oleh Allah SWT. Berkat kemuliaannya Allah SWT mengabadikan nama Luqman sebagai salah satu nama surat pada Al-Qur’an, yakni surat Luqman.
Luqman bukanlah seorang Nabi, namun beliau dikenal sebagai sosok yang shaleh, bijaksana serta pandai dalam mengambil hikmah, sebagaimana yang disebutkan dalam sebuah hadits riwayat Ibnu Umar Radhiyallahu Anhu, “Aku mendengar Rasulullah SAW berkata ‘Luqman bukan lah seorang nabi, dia adalah seorang hamba yang banyak berfikir, yang memiliki keyakinan yang bagus, dan mencintai Allah, sebab itu Allah mencintainya. Kemudian Dia anugerahkan kepadanya kebijaksanaan.”
Sosok Luqman dalam Al-Quran digambarkan sebagai ahli hikmah, yang nasihatnya menjadi acuan umat dalam mendidik keluarga. Di antara nasihat dari Luqman yang paling terkenal adalah nasihat kepada anaknya. Nasihat ini merupakan bentuk tindakan beliau terhadap anaknya agar senantiasa menjadi hamba yang beriman dan beramal saleh, yakni :
1. Tidak mempersekutukan Allah SWT
Al Ahad merupakan salah satu nama Allah yang disebutkan dalam Asmaa-ul Husna yang berarti esa atau satu, tidak ada Tuhan selain Allah karena Dia adalah tunggal dan hanya Allah zat yang patut manusia sembah. Hal ini sebagaimana yang tertuang dalam surat Luqman ayat 13: “Dan (ingatlah) ketika Luqman berkata kepada anaknya, ketika dia memberi pelajaran kepadanya, ”Wahai anakku! Janganlah engkau mempersekutukan Allah, sesungguhnya mempersekutukan (Allah) adalah benar-benar kezaliman yang besar”.
2. Berbuat baik kepada orang tua
Setiap orang tua tentu akan memberikan segala yang terbaik bagi anaknya. Maka dari itu, sebagai seorang anak kita wajib berbakti kepada orang tua. Sebagaimana firman Allah SWT, ” Dan Kami perintahkan kepada manusia (agar berbuat baik) kepada kedua orangtuanya. Ibunya telah mengandungnya dalam keadaan lemah yang bertambah-tambah, dan menyapihnya dalam usia dua tahun. Bersyukurlah kepada-Ku dan kepada kedua orangtuamu. Hanya kepada Aku kembalimu.” – (QS. Luqman ayat 14)
3. Menanamkan Sifat Ihsan
Ihsan merupakan perbuatan seseorang dalam melakukan kebaikan yang dilandasi dengan kesadaran dan keikhlasan serta menahan diri dari dosa. Orang yang bersikap ihsan menyadari bahwa perbuatan sekecil apa pun meski dilakukan secara sembunyi-sembunyi akan dibalas oleh Allah SWT. Dalam ayat 16, Luqman juga turut mengajarkan manusia tentang sikap ihsan. Luqman berkata, ”Wahai anakku! Sungguh, jika ada (sesuatu perbuatan) seberat biji sawi, dan berada dalam batu atau di langit atau di bumi, niscaya Allah akan memberinya (balasan). Sesungguhnya Allah Mahahalus, Mahateliti.”
4. Amar ma’ruf dan nahi mungkar
Amar ma’ruf artinya menyuruh orang berbuat baik, sementara nahi munkar artinya melarang orang berbuat yang jahat. Luqman turut mengajarkan manusia untuk mengamalkan dua hal ini, sebagaimana yang terdapat dalam surat Luqman ayat 17, “Wahai anakku! Laksanakanlah shalat dan suruhlah (manusia) berbuat yang ma’ruf dan cegahlah (mereka) dari yang mungkar dan bersabarlah terhadap apa yang menimpamu, sesungguhnya yang demikian itu termasuk perkara yang penting.”
5. Hidup sederhana
Akhir dari nasihat Luqman adalah perintah agar setiap manusia bersikap sederhana dan bertutur kata sopan. Berjalan sederhana berarti tidak membusungkan dada dan tidak merunduk seperti orang sakit. Tidak juga berlebihan dalam berbicara dan mengeraskan suara dengan kasar seperti teriakan keledai karena itu merupakan seburuk-buruk suara dan perbuatan yang dapat membuat Allah murka. Nasihat ini terdapat dalam surah Luqman ayat 19 yakni, “Dan sederhanakanlah dalam berjalan dan lunakkanlah suaramu. Sesungguhnya seburuk-buruk suara ialah suara keledai (QS. Luqman ayat 19).