Remaja Palestina Buat Aplikasi AI untuk Berkomunikasi dengan Bayi

0

Teknologi kecerdasan buatan (AI) telah mengubah berbagai aspek kehidupan kita, termasuk cara kita berkomunikasi. Salah satu inovasi terbaru yang luar biasa adalah pembuatan aplikasi AI oleh seorang remaja Palestina yang bertujuan untuk membantu orangtua berkomunikasi dengan bayi mereka.

Remaja Palestina yang berbakat ini adalah Layali Khatib yang baru berusia 15 tahun. Terinspirasi oleh tantangan berkomunikasi dengan bayi, terutama ketika mereka belum bisa berbicara, Layali memutuskan untuk menciptakan solusi yang bisa membantu orangtua dan bayi mereka berinteraksi dengan lebih baik.

Aplikasi AI yang dikembangkan oleh Layali memiliki berbagai fitur canggih yang dirancang khusus untuk membantu orangtua berkomunikasi dengan bayi mereka. Beberapa fitur utamanya meliputi:

1. Pengenalan Suara Bayi

Aplikasi ini dapat mengidentifikasi berbagai suara yang dihasilkan oleh bayi, seperti tangisan, tawa, atau suara-suaranya yang lain.

2. Penerjemahan Suara

Setelah mengenali suara bayi, aplikasi ini dapat menerjemahkan suara tersebut ke dalam pesan atau instruksi yang lebih mudah dimengerti oleh orangtua. Ini membantu orangtua untuk merespons dengan lebih baik terhadap kebutuhan bayi mereka.

3. Saran Pengasuhan

Aplikasi ini juga memberikan saran pengasuhan berdasarkan respons bayi. Misalnya, jika bayi menangis karena lapar, aplikasi akan memberikan saran tentang waktu yang tepat untuk memberi makan bayi.

Tinggal bersama bayi kembar dan saudara laki-lakinya yang baru lahir. Ia mengembangkan aplikasi dengan memanfaatkan suara tangisan saudaranya dan juga memasukkan teknologi kecerdasan buatan (AI) ke dalamnya.

Pengembang muda ini menyatakan bahwa aplikasinya memiliki tingkat akurasi sebesar 93 persen dan akan memberikan tips kepada ibu tentang perawatan bayinya. Aplikasi ini dapat digunakan untuk bayi yang berusia di bawah 18 bulan, seperti yang dilaporkan oleh Euro News pada hari Senin, 2 Oktober 2023.

Khatib sendiri mempelajari pemrograman melalui kursus online dan memanfaatkan sumber daya situs web sumber terbuka untuk menciptakan aplikasi ini. Setelah sukses menyebarkan aplikasi ini ke seluruh dunia, Khatib berencana untuk mengembangkan aplikasi yang dapat digunakan untuk mendiagnosis Autisme.

Dengan perkembangan teknologi AI yang terus berlanjut, aplikasi seperti yang dikembangkan oleh Layali memiliki potensi untuk terus berkembang dan membantu orangtua di seluruh dunia berkomunikasi dengan bayi mereka dengan lebih baik. Ini adalah salah satu contoh bagaimana teknologi dapat memberikan dampak positif pada kehidupan sehari-hari kita.

Penciptaan aplikasi AI oleh seorang remaja Palestina ini adalah bukti nyata bahwa bakat dan inovasi tidak mengenal batasan geografis. Keberhasilannya mengingatkan kita bahwa setiap orang, tanpa memandang latar belakangnya, dapat membuat perbedaan dalam dunia teknologi dan memberikan kontribusi berarti bagi masyarakat.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *